TEORI MESIN GERINDA
MESIN GERINDA
1.1 Definisi Mesin Gerinda
Mesin gerinda merupakan proses menghaluskan permukaan yang digunakan
pada tahap finishing dengan daerah toleransi yang sangat kecil sehingga
mesin ini harus memiliki konstruksi yang
sangat kokoh.
1.2 Jenis-Jenis Gerinda :
1.2.1 Gerinda tangan
Mesin gerinda tangan merupakan mesin yang berfungsi untuk menggerinda
benda kerja. Awalnya mesin gerinda hanya ditujukan untuk benda kerja
berupa logam yang keras seperti besi dan stainless steel. Menggerinda
dapat bertujuan untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat,
atau dapat juga bertujuan untuk membentuk benda kerja seperti merapikan
hasil pemotongan, merapikan hasil las, membentuk lengkungan pada benda
kerja yang bersudut, menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas, dan
lain-lain.
Mesin Gerinda didesain untuk dapat menghasilkan kecepatan sekitar 11000
- 15000 rpm. Dengan kecepatan tersebut batu grinda, yang merupakan
komposisi aluminium oksida dengan kekasaran serta kekerasan yang
sesuai, dapat menggerus permukaan logam sehingga menghasilkan bentuk
yang diinginkan. Dengan kecepatan tersebut juga, mesin gerinda juga
dapat digunakan untuk memotong benda logam dengan menggunakan batu
grinda yang dikhususkan untuk memotong. Untuk mengetahui komposisi
kandungan batu gerinda yang sesuai untuk benda kerjanya dapat dilihat
pada artikel spesifikasi batu gerinda.
Pada umumnya mesin gerinda tangan digunakan untuk menggerinda atau
memotong logam, tetapi dengan menggunakan batu atau mata yang sesuai
kita juga dapat menggunakan mesin gerinda pada benda kerja lain seperti
kayu, beton, keramik, genteng, bata, batu alam, kaca, dan lain-lain.
Tetapi sebelum menggunakan mesin gerinda tangan untuk benda kerja yang
bukan logam, perlu juga dipastikan agar kita menggunakannya secara
benar, karena penggunaan mesin gerinda tangan untuk benda kerja bukan
logam umumnya memiliki resiko yang lebih besar. Untuk itu kita perlu
menggunakan peralatan keselamatan kerja seperti pelindung mata,
pelindung hidung (masker), sarung tangan, dan juga perlu menggunakan
handle tangan yang biasanya disediakan oleh mesin gerinda. Tidak semua
mesin gerinda tangan menyediakan handle tangan, karena mesin yang tidak
menyediakan handle tangan biasanya tidak disarankan untuk digunakan
pada benda kerja non-logam.
Untuk memotong kayu kita dapat menggunakan mata gergaji circular ukuran
4″ seperti yang disediakan oleh merk eye brand dan GMT. Untuk memotong
bahan bangunan seperti bata, genteng, beton, keramik, atau batu alam
kita dapat menggunakan mata potong seperti yang disediakan oleh merk
Bosch atau Makita. Untuk membentuk atau menggerinda bahan bangunan juga
dapat menggunakan mata gerinda beton seperti yang disediakan oleh merk
Benz. Untuk menggerinda kaca kita juga dapat menggunakan batu gerinda
yang dikhususkan untuk kaca. Tetapi selain menggunakan batu atau mata
yang tepat kita juga harus dapat menggunakan mesin gerinda tangan yang
tepat pula.
Dari beberapa pilihan merk dan tipe mesin gerinda tangan, mesin gerinda
tangan ukuran 4″ adalah mesin gerinda yang banyak disediakan di
pasaran. Mesin gerinda tangan ukuran ini banyak digunakan untuk hobby
dan usaha kecil dan menengah, sedangkan ukuran yang lebih besar
biasanya lebih banyak digunakan untuk industri-industri besar.
Pada mesin gerinda ukuran 4″ beberapa merk terkenal (seperti : Makita,
Bosch, Dewalt) memberikan minimal 2 pilihan yaitu yang standard dan
yang bertenaga lebih besar. Tipe standard biasanya memiliki daya
listrik berikisar antara 500 - 700 watt (Makita 9500N / 9553B, Bosch
GWS 6-100, Dewalt DW810) sedangkan yang bertenaga lebih besar memiliki
daya lebih besar dari 800 watt (Makita 9556NB, Bosch GWS8-100C / CE,
Dewalt D28111). Pada dasarnya semua keperluan cukup menggunakan tipe
standard, penggunaan mesin dengan tenaga yang lebih besar diperlukan
untuk benda kerja yang lebih keras, seperti stainless steel, logam yang
lebih keras, keramik, batu alam atau beton. Mesin tipe standar yang
digunakan untuk material-material tersebut umumnya lebih cepat panas
dan berumur lebih pendek, karena pada material yang lebih keras, mesin
bekerja lebih keras sehingga membutuhkan torsi yang lebih besar dan
ketahanan panas yang lebih tinggi.
Khusus untuk benda kerja berupa kaca, karena sifat materialnya, kita
membutuhkan mesin gerinda dengan kecepatan lebih rendah. Dan yang
menyediakan mesin untuk keperluan ini adalah merk Bosch dengan tipe GWS
8-100CE, mesin ini memiliki fitur berupa pengaturan akecepatan, yang
tidak dimiliki merk lainnya. Dengan demikian kita dapat mengatur mesin
pada kecepatan rendah sehingga mengurangi resiko rusak pada benda
kerja. Selain itu karena fitur ini, mesin gerinda Bosch GWS 8-100CE ini
juga dapat digunakan untuk memoles mobil. Cukup dengan menggunakan
piringan karet dan wol poles yang sesuai.
Mesin gerinda tangan adalah mesin yang serba guna, dapat digunakan
untuk menggerinda atau memotong benda logam, kayu, bahan bangunan, kaca
dan juga memoles mobil. Dengan menggunakan mesin dan mata yang tepat
maka kita dapat menggunakan mesin gerinda dengan optimal. Tetapi tak
lupa kita juga perlu memperhatikan keselamatan kerja.
1.2.2 Mesin Gerinda Duduk
Fungsi utama gerinda duduk adalah untuk mengasah mata bor, tetapi dapat
juga digunakan untuk mengasah pisau lainnya, seperti mengasah pisau
dapur, golok, kampak, arit, mata bajak, dan perkakas pisau lainnya.
Selain untuk mengasah, gerinda duduk dapat juga untuk membentuk atau
membuat perkakas baru, seperti membuat pisau khusus untuk meraut bambu,
membuat sukucadang mesin jahit, membuat obeng, atau alat bantu lainnya
untuk reparasi turbin dan mesin lainnya.
1.2.2.1 Komponen-komponen Mesin Gerinda Duduk
Bagian badan mesin yang biasanya terbuat dari besi tuang yang memiliki sifat sehagai peredam
getaran yang baik. fungsinya adalah untuk menopang meja kerja dan menopang kepala rumah
spindel.
Bagian poros spindel merupakan bagian yang kritis karena harus berputar
dengan kecepatan tinggi juga dibebani gaya pemotongan pada batu
gerindanya dalam berbagal arah.
Bagian meja juga merupakan bagian yang dapat mempengaruhi basil kerja
proses gerinda karena diatas meja inilah Benda kerja dilelakkan melalui
suatu ragum ataupun magnetic chuck yang dikencanukan pada meja ini.
1.2.1 Power Transmission
Power Transmission grinda dilindungi oleh pelindung tetap sebagai peredam getaran. Power Transmission grinda berupa spindle.
1.2.2 Point Of Operation
Point Of Operation grinda ini merupakan bagian mesin yang dirancang untuk mengasah atau rnengikis benda kerja.
1.2.3 Pelindung yang Dapat Diatur
Pelindung ini adalah safety glass, di mana dirancang untuk melindung
bagian atas badan pekerja seperti bagian wajah dari percikan api.
1.2.4 Heavy wheel guard
Heavy wheel guard bertujuan untuk melindung gerinda pada saat berputar dan merupakan pelindung tetap.
1.2.5 Meja Benda
Meja benda bertujuan untuk mengontrol benda pada saat penggerindaan dan mempengaruhi hasil dan penggerindaan.
1.2.3 Mesin gerinda Silindris
A. Pengertian
Mesin gerinda silindris adalah alat pemesinan yang berfungsi untuk membuat
bentuk-bentuk silindris, silindris bertingkat, dan sebagainya. Berdasarkan
konstruksi mesinnya, mesin gerinda silindris dibedakan mejadi menjadi empat
macam.
A. Gerinda silindris luar
Mesin gerinda silindris luar berfungsi untuk menggerinda diameter luar benda
kerja yang berbentuk silindris dan tirus.
B. Mesin gerinda silindris dalam
Mesin gerinda silindris jenis ini berfungsi untuk menggerinda benda-benda
dengan diameter dalam yang berbentuk silindris dan tirus.
C. Mesin gerinda silinder luar tanpa center (centreless)
Mesin gerinda silindris jenis ini digunakan untuk menggerinda diameter luar
dalam jumlah yang banyak/massal baik panjang maupun pendek
D. Mesin gerinda silindris universal
Sesuai namanya, mesin gerinda jenis ini mampu untuk menggerinda benda
kerja dengan diameter luar dan dalam baik bentuk silinder
Bagian-bagian mesin gerinda silindris
1) Kepala utama
Bagian yang menghasilkan gerak putar batu gerinda.
2) Spindel utama benda kerja (workhead)
Bagian yang mengatur kecepatan putar dan pencekaman benda kerja.
3) Kaki mesin
Sebagai pendukung mesin.
4) Panel kontrol
Bagian pengatur proses kerja mesin.
5) Meja bawah
Dudukan meja atas.
6) Meja atas
Tempat dudukan kepala lepas di spindel utama benda kerja dan dapat diatur sudutnya.
7) Kepala lepas (tailstock)
Menyangga benda kerja pada pencekaman di antara dua senter.
8) Perlengkapan pendingin
Tempat pengatur aliran cairan pendingin
c. Perlengkapan Mesin Gerinda Silindris
1) Cekam rahang tiga
Cekam rahang tiga universal ini digunakan untuk mencekam benda kerja pada
saat penggerindaan. Cekam ini dihubungkan langsung dengan motor penggerak.
2) Collet
Collet pada mesin gerinda silinder ber-fungsi untuk mencekam benda kerja
dengan permukaan yang halus.
3) Face Plate
Face plate pada mesin gerinda silinder digunakan untuk menggerinda
permukaan diameter dalam benda kerja. Face plate juga bisa berfungsi
sebagai pengganti ragum (chuck).
4) Pembawa (lathe dog)
Pembawa pada mesin gerinda silindris digunakan untuk mencekam benda
kerja pada pencekaman di antara dua senter.
5) Senter dengan ulir
Pada mesin gerinda silinder alat ini berfungsi sebagai senter penyangga
dan dipasang pada spindel utama benda kerja untuk pencekaman di antara
dua senter.
6) Senter tanpa ulir
Senter tanpa ulir ini berfungsi sebagai penumpu benda kerja.
7) Cekam magnet
Cekam magnet pada mesin ini berfungsi untuk mengikat benda kerja
berdiameter agak besar tetapi pendek. Cekam magnet ini mempunyai prinsip
kerja yang hampir sama dengan meja pada mesin gerinda datar.
8) Dial indicator
Dial indicator pada mesin ini digunakan untuk mengoreksi kemiringan meja mesin.
9) Penyangga tetap (fix steady)
Penyangga tetap ini berfungsi untuk menumpu benda kerja yang cukup
panjang, pada saat proses penggerindaan.
10) Pengasah batu gerinda (dresser)
Dresser digunakan untuk mengasah batu gerinda. Dresser ada dua
macam, yaitu dresser dengan intan tunggal dan dresser dengan butiran
intan yang disatukan.
d. Pencekaman Benda Kerja pada Mesin Gerinda Silindris
Pencekaman adalah proses pengikatan benda kerja sebelum proses
pengerjaan, pengikatan ini bertujuan agar pada saat proses pengerjaan, benda
kerja tidak lepas karena adanya putaran mesin. Berikut ini cara pencekaman
benda kerja, dengan menggunakan alat cekam yang support dengan mesin
gerinda silindris.
Memasang dan melepas benda kerja pada sistem pencekaman cekam rahang
tiga
a) Untuk menghindari kerusakan ulir spindel utama benda kerja dan cekam,
bersihkan ulir dengan baik.
b) Tekan pena pengunci ketika memasang cekam, agar spindel utama tidak
berputar
c) Cekam rahang tiga dipasang pada spindel utama benda kerja dengan cara
memutar searah jarum jam
d) Kunci ring pengikat pada leher cekam dengan kuat untuk menghindari
lepasnya cekam pada saat motor dijalankan
e) Memasang benda kerja dapat dilakukan dengan memutar lubang kunci cekam
searah jarum jam dan sebaliknya untuk melepasnya
Memasang dan melepas benda kerja pada sistem pencekaman di antara
dua senter
a) Lubang poros spindel utama benda kerja, senter, dan lubang poros kepala
lepas harus dibersihkan dengan baik.
b) Senter dipasang pada spindel utama benda kerja dan kepala lepas.
Kemudian pasang pin pembawa pada poros spindel utama benda kerja
c) Benda kerja diikat salah satu ujungnya dengan mengunakan alat pembawa
(Lathe dogg)
d) Jarak antara senter spindel utama benda kerja dan senter kepala lepas harus
diatur lebih pendek (±10 mm) dari panjang benda kerja
e) Untuk menghindari panas akibat gesekan, lumasi kedua lubang senter benda
kerja dengan oli
e. Proses Pemesinan
1) Pemilihan batu gerinda
Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan batu
gerinda yang akan digunakan, antara lain sebagai berikut.
a) Sifat fisik benda kerja, menentukan pemilihan jenis butiran abrasive.
Tegangan tarik tinggi – AL2O3, tegangan tarik rendah – SiC, Boron
nitrid dan intan.
b) Banyaknya material yang harus dipotong dan hasil akhir yang diinginkan,
menentukan pemilihan ukuran butiran abrasive.
c) Busur singgung penggerindaan
Busur singgung besar →Batu gerinda lunak.
Busur singgung kecil →Batu gerinda keras.
2) Faktor yang mempengaruhi tingkat kekerasan batu gerinda
a) Kecepatan putar batu gerinda.
b) Kecepatan potong benda kerja.
c) Konstruksi mesin.
Kecepatan potong adalah faktor yang berubah-ubah dan mempengaruhi
dalam pemilihan tingkat kekerasan batu gerinda.
g. Mengoperasikaan Mesin Gerinda Silindris
Gambar 10.58 Langkah mengoperasikan mesin gerinda silindris
1) Saklar utama
Langkah pertama sakelar utama di-”ON”-kan pada saat akan menghidupkan mesin.
Bagian ini berfungsi menghubungkan aliran listrik dari jala-jala listrik ke mesin.
2) Spindel gerakan meja
Atur spindel gerakan meja dengan memutar searah putaran jarum jam, atur
panjang langkah meja sesuai panjang benda kerja, maka secara otomatis
poros spindel utama benda kerja berputar.
3) Tombol batu gerinda
Tekan sakelar batu gerinda untuk menggerakkan batu gerinda.
4) Spindel meja melintang
Putar spindel meja melintang untuk melakukan pemakanan penggerindaan.
1.2.4 Mesin Gerinda Datar
a. Pengertian
Penggerindaan datar adalah suatu teknik penggerindaan yang mengacu
pada pembuatan bentuk datar, bentuk dan permukaan yang tidak rata pada
sebuah benda kerja yang berada di bawah batu gerinda yang berputar.
Pada umumnya mesin gerinda digunakan untuk penggerindaan permukaan
yang meja mesinnya bergerak horizontal bolak-balik.
Benda kerja dicekam pada kotak meja magnetik, digerakkan maju mundur
di bawah batu gerinda. Meja pada mesin gerinda datar dapat dioperasikan secara
manual atau otomatis. Berdasarkan sumbu utamanya, mesin gerinda datar dibagi
menjadi 4 macam.
1) Mesin gerinda datar horizontal dengan gerak meja bolak-balik. Mesin gerinda
ini digunakan untuk menggerinda benda-benda dengan permukaan rata
dan menyudut.
Mesin gerinda datar horizontal dengan gerak meja berputar, mesin jenis ini
dipergunakan untuk menggerinda permukaan rata poros
Mesin gerinda datar vertical dengan gerak meja bolak-balik, mesin jenis ini
digunakan untuk menggerinda benda-benda berpermukaan rata, lebar, dan
menyudut
2) Mesin gerinda datar vertical dengan gerak meja berputar, mesin jenis
ini dipergunakan untuk menggerinda permukaan rata poros (lihat
Berdasarkan prinsip kerjanya mesin gerinda datar dibagi menjadi dua macam.
1) Mesin gerinda datar semi otomatis, proses pemotongan dapat dilakukan
secara manual (tangan) dan otomatis mesin.
2) Mesin gerinda datar otomatis, proses pemotongan diatur melalui program
(NC/Numerical Control dan CNC/Computer Numerically Control).
b. Bagian-Bagian Utama Mesin Gerinda Datar
1) Spindel pemakanan batu gerinda
Penggerak pemakanan batu gerinda.
2) Pembatas langkah meja mesin
3) Sistem hidrolik
Penggerak langkah meja mesin.
4) Spindel penggerak meja mesin naik turun
5) Spindel penggerak meja mesin kanan-kiri
6) Tuas pengontrol meja mesin
7) Panel kontrol
Bagian pengatur prises kerja mesin.
8) Meja mesin
Tempat dudukan benda kerja yang akan digerinda.
9) Kepala utama
Bagian yang menghasilkan gerak putar batu gerinda dan gerakan pemakanan.
c. Perlengkapan mesin gerinda Datar
1) Meja magnet listrik
Pencekaman terjadi akibat adanya medan magnet yang ditimbulkan oleh
aliran listrik (lihat Gambar 10.8). Pada mesin gerinda datar yang berfungsi
sebagai pencekam benda kerja adalah meja mesin gerinda itu sendiri.
Proses pencekaman benda kerja menggunakan meja magnet listrik,
sebagai berikut.
a) Permukaan meja magnet dibersihkan dan magnet dalam posisi OFF.
Benda kerja diletakkan pada permukaan meja magnet dan diatur pada
posisi garis kerja medan magnet.
b) Pencekaman menggunakan prinsip elektromagnetik. Batangan-batangan
yang di ujungnya diatur sehingga menghasilkan kutub magnet utara
dan selatan secara bergantian bila dialiri arus listrik.
c) Supaya aliran medan magnet melewati benda kerja digunakan logam
nonferro yang disisipkan pada plat atas pencekam magnet.
d) Melepas benda kerja dilakukan dengan memutuskan aliran listrik yang
menuju pencekam magnet dengan menggunakan tombol on/off.
2) Meja magnet permanen
Pencekaman terjadi akibat adanya magnet permanen yang terdapat
pada pencekam. Pada mesin gerinda jenis ini, magnet
yang mengaliri meja bersifat permanen, proses pencekaman benda kerja
menggunakan mesin yang dilengkapi dengan meja jenis ini hampir sama
dengan proses pencekaman benda kerja pada mesin gerinda datar pada
umumnya. Akan tetapi, ada beberapa hal yang membedakan mesin jenis ini
dengan mesin gerinda pada umumnya.
Perbedaan tersebut sebagai berikut.
a) Perbedaannya terletak pada sumber magnet yang telah dimiliki, tanpa
menggunakan aliran arus listrik (lempengan magnet permanen).
b) Lempengan-lempengan magnet permanen terletak di antara logam anti
magnet yang dipasang di antara plat atas dan bawah.
c) Plat atas mempunyai plat sisipan anti magnet yang berfungsi mengarahkan
aliran medan magnet.
d) Posisi tuas ”ON”, posisi lempengan magnet sebidang dengan kutub
sisipan di plat atas. Medan magnet mengalir dari kutub selatan ke kutub
luar (plat atas) dan melewati benda kerja diteruskan ke kutub utara dan
plat bawah sehingga benda kerja akan tercekam.
e) Benda kerja diatur pada posisi garis kerja aliran medan magnet yang
terdapat pada pencekam magnet.
f) Posisi tuas ”OFF”, aliran magnet dipindahkan karena lempengan magnet
dan sisipan tidak segaris kerja aliran medan magnet. Plat atas dan
sisipan akan menutupi aliran yang menuju ke benda kerja sehingga
benda kerja tidak tercekam.
3) Ragum mesin presisi
Pencekaman menggunakan ragum mesin presisi adalah benda kerja yang
semua bidang digerinda, di mana antara satu dengan yang lainnya saling
tegak lurus dan sejajar.
1.2.8 Mesin Gerinda Vertikal
Mesin asah rata vertical :
1. Handal untuk memindahkan motor dengan pakai asah
2. Kolom disekelilingnya berputar motor dengan pakai asah
3. Tombol untuk setelan halus
4. Motor listrik dengan pakai asah
5. Pegangan untuk memutar
6. Batu asah segmen
7. Lemari lindung
8. Pelat tambat maknetis
9. kaki
1.3 Batu Gerinda
Penampang roda (batu gerinda yang sering digunakan untuk mengasah
alat-alat potong adalah sebagai berikut : roda rata, roda pembentuk,
roda topi/mangkuk,roda cakra dan roda silinder
Roda gerinda merupakan pahat/pisau penyayatnya dan mesin gerinda, hasil
yang bagus dapat dicapai dengan meng-gunakan tipe yang benar, putaran
roda dalam kecepatan yang sesuai untuk benda kerja yang sedang
dikerjakan. Roda gerinda di buat dari butiran pengasah dan perekat.
Susunan dan ukuran iran pengasah dan macam dari perekat sangat
menentukan daan batu gerinda. Pada setiap batu gerinda biasanya
terdapat: bush yang sesuai dengan spindel mesin; penyekat/pembatas
antara flens dengan batu gerinda yang mana sifat-sifat dari roda
gerinda dituliskan juga di sini.
Ada dua jenis butiran pengasahan yang digunakan dalam pembuatan roda gerinda yakni: aluminium oksid dan silikon karbid.
a Aluminium oksid: adalah pengasah yang dibuat dari bijih aluminium
(bauksit) yang dipanaskan dalam dapur tinggi listrik dalam suhu yang
sangat tinggi (.2100° C).
b Silikon karbid: dibuat dari pasir silika dan karbon dalam dapur
listrik, temperatur dapur yang tinggi mencampurkan silika dan karbon
dalam bentuk kristal silikon karbid, kristal-kristal ini dihancurkan
dan dipisah-pisahkan dengan menggunakan saringan.
Pengasah silikon karbit lebih keras dari aluminium oksid dan digunakan
untuk menggerinda bahan-bahan keras seperti dan keramik. Logam-logam
non ferro jangan digerinda dengan pengasah ini.
Bahan pengasah dihancurkan dan disaring menggunakan saringan sehingga
mempunyai beberapa tingkat kekasaran, ukuran butiran dinyatakan dengan
nomor dari 8 (kasar) sampai 600 (halus sekali), sebagai contoh: ukuran
butiran 30 berarti butiran akan menembus penyaring dengan jumlah mata
jala 27/inci dan akan tertahan pada penyaring 33 mata jala per inci.
Biasanya batu gerinda dengan butiran pengasah yang halus akan
menghasilkan permukaan penggerindaan yang halus untuk pekerjaan
penyelesaian, batu gerinda dengan butiran pengasah yang kasar akan
menghasilkan permukaan penggerindaan yang kasar untuk pekerjaan
permulaan.
Bila memilih batu gerinda perlu diperhatikan hal-hal berikut ini: )>
Benda kerja yang digerinda. > Permukaan/hasil penggerindaan
yang diinginkan.
> Banyaknya benda kerja yang benda kerjayang akan digerinda/tebal
tipisnya benda kerja yang akan dikurangi dalam penggrindaan
Struktur butiran menunjukkan jarak antara masing-masing butiran
pengasahan dalam batu gerinda, struktur ditentukan oleh ukuran butiran
dan jenis bahan perekatnya
Perekat atau bond adalah suatu bahan perekat yang digunakan untuk
merekatkan butiran pengasah untuk membentuk susunan batu gerinda, jenis
perekat batu gerinda adalah; vitrified, silikat dan organik.
a Vitrified bond: suatu campuran tanah liat dicampur dengan butiran
pengasah pada suhu kira-kira 1100°C - 1350°C, roda gerinda ini peka
terhadap hentakan dan pukulan tetapi tidak berubah karena panas atau
dingin dan tidak dipengaruhi oleh air, asam atau perubahan temperatur.
b Silikat bond: Sodium silikat dicampur dengan butiran pengasah dan
campuran dicetak dengan tekanan untuk membentuk sebuah roda gerinda,
sesudah pengeringan dan perlakuan panas roda gerinda yang dihasilkan
mempunyai daya rekat yang lebih kecil bila dibandingkan dengan
vitrified bond. Dengan perekat ini butiran-butiran pengasah lebih mudah
lepas dan pada vitrified bond. Silikat bond biasanya digunakan perekat
pada roda gerinda yang besar. Batu gerinda silikat bond
memotong/mengasah dengan baik dengan menimbulkan kelebihan panas dan
sering digunakan untuk gerinda rata.
c Organis Bond : Roda gerinda jenis organis bond boleh digunakan kecepatan
putaran tinggi dengan aman dan dapat gunakan dalam pekerjaan kasar.
Kekuatan memegang batu gerinda adalah kemarnpuan perekat memegang
butiran-butiran pengasah melawan pelepasan-pelepasan dan menahan
tekanan dalam penggerindaan. Tingkatan perekat menentukan apakah
butiran-butiran pengasah terikat kuat atau tidak, butiran-butiran
pengasah akan mudah terlepas bila perekatnya renggang, untuk ini kita
sebut lunak. Roda gerinda keras bila perekatnya padat. Kekerasan roda
tidak tergantung oleh kekerasan bahan pengasah tetapi tergantung dari
komposisi dan jenis perekatnya. Gunakan roda gerinda dengan perekat
yang keras untuk benda kerja yang lunak.
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih batu gerinda yang sesuai dengan pekerjaan yang dikerjakan adalah :
a Jenis penggerindaan : mungkin pekerjaan dikerjakan pada gerinda rata,
gerinda silinder, gerinda dalam atau gerinda alat, untuk keperluan ini
gerinda dipilih sesuai dengan mesin yang digunakan serta bentuk yang
sesuai dengan keperluan pengerjaan.
b Material (bahan) yang digerinda: bahan benda kerja biasanya dari logam
(metal), dari sifat metal yang dikerjakan kita harus memilih roda gerinda.
c Jenis pengasah dan perekat: Pada umumnya untuk menggerinda bahan
yang lunak digunakan batu gerinda dengan perekat yang keras dan untuk
bahan yang keras dengan perekat yang lunak.
d Banyaknya bahan yang digerinda : bila bahan yang digerinda cukup
besar gunakan batu gerinda dengan butiran yang kasar. Dalam pekerjaan
penyelesaian dan pengasahan alat-alat potong penggerindaan hanya tipis
saja untuk ini diperlukan batu gerinda dengan butiran pengasah yang
halus.
e Permukaan/hasil akhir yang diinginkan : Roda gerinda dengan
butiran pengasah yang kasar dan struktur terbuka menghasilkan hasil
akhir yang kasar, butiran pengasah yang halus dengan struktur tertutup
akan menghasilkan hasil akhir yang halus.
f Busur singgungan : Usahakan bidang singgung antara permukaan batu
gerinda dengan benda kerja sebanyak mungkin.
g Kecepatan roda gerinda : kecepatan roda gerinda tergantung dari jenis
pekerjaan penggerindaan, gunakan kecepatan sesuai dengan standar
kecepatan yang ditentukan oleh pabrik, bila kecepatan rendah harus
digunakan roda gerinda dengan perekat yang kuat. Jangan menggunakan
kecepatan putaran yang lebih tinggi dari yangtelah ditentukan oleh pabrik.
h Kecepatan benda keria : makin cepat gerak benda kerja akan
mengakibatkan ausnya/terkikisnya roda batu gerinda, jadi untuk kecepatan
benda kerja yang lebih tinggi diperlukan batu gerinda dengan perekat yang
lebih keras.
i Kondisi mesin : kondisi dan jenis dari mesin akan menentukan hasil pada
benda kerja.
j Struktur bahan pengasah dan ukuran butiran : bila kita menentukan
roda gerinda sebaiknya kita pilih sesuai dengan standar yang
dikeluarkan oleh pabrik pembuat roda gerinda yang bersangkutan.
Memasang batu asah/gerinda pada poros mesin harus memenuhi beberapa
ketentuan, antara lain: diameter luar dan diameter lubang batu gerinda
hams sesuai dengan kapasitas mesin gerinda, dalam hal ini tidak boleh
dipaksakan karena ber-bahaya misalnya kapasitas mesin itu untuk batu
gerinda yang berukuran 8" dan diameter lubangya %" dengan tebal 1"
dipasang batu gerinda yang berukuran lebih dari itu. Sebelum batu
gerinda diikat dengan mur maka pada kedua sisinya harus dipasang Hens
sebagai cincin jepit dan agar supaya daya jepitnya merata, maka antara
flens dan batu gerinda dipasang pula cincin karton atau cincin karet
dengan demikian kecil kemungkinan pecahnya batu gerinda dengan adanya
jepitan tersebut.
Masuknya batu gerinda pada poros mesin tidak boleh terlalu longgar jika
sanggat longgar akan mengakibatkan tidak sepusatnya perputaran batu
itu yang berarti pula hasil asahanya tidak akan baik, juga bagi mesin
itu sendiri akan mengakibatkan getaran-getaran poros dengan batu yang
lambat laun dapat memecahkan batu tersebut.
Pemilihan roda gerinda biasanya berdasarkan pada,
- Bahan dan kekerasan benda yang digerinda, untuk bahan dengan
kekuatan tarik tinggi, digunakan roda gerinda dari Aluminium
oksida. Bahan tersebut antara lain, Baja karbon, Besi tempa,
Perunggu kenyal, Tungsten, Baja campuran , dll.
Untuk bahan dengan kekuatan tarik rendah, yaitu Besi kelabu,
Kuningan, Perunggu, Aluminium, tembaga, granite, dll. Gunakan
roda gerinda Silicon carbida. Selain itu, gunakan roda gerinda keras
untuk bahan yang lunak, dan roda gerinda lunak untuk bahan yang
keras.
- Volume bahan yang digerinda, untuk volume bahan buangan yang
besar gunakan roda gerinda yang berbutir besar dan kasar,
termasuk bahan yang liat. Sedangkan roda gerinda berbutir halus
digunakan untuk volume sedikit (tipis untuk finishing), termasuk
bahan yang keras.
- Besarnya busur singgungan antara roda gerinda dan benda kerja,
busur singgungan besar berarti luasan gesekan juga luas, maka
roda gerinda cepat aus. Untuk itu gunakan roda gerinda lunak
dengan butiran yang besar. Sedangkan untuk busur singgungan kecil atau sedikit, gunakan roda gerinda yang keras dengan butiran
halus.
1.4 Prinsip kerja mesin gerinda
Prinsip kerja dari mesin penggerindaan ini adalah dimana sebuah batu
gerinda digerakkan dengan menggunakan sebuah motor AC. Yang mana
dibantu dengan motor stepper. Fungsi dari motor stepper ini sendiri
adalah untuk menggerakkan sebuah Linear, dimana gerakan dari motor
stepper itu menaik menurunkan, memaju dan memundurkan Linear.
1.5 FUNGSI MESIN GERINDA
1. Menggerinda Permukaan Sejajar
Dalam menggerinda suatu benda kerja kita tidak selalu mendapatkan benda
kerja dalam keadaan yang sudah rata, untuk itu kita perlu membuat
suatu pedoman, dalam menggerinda suatu kerja belum rata, sebaiknya
tidak kita gunakan cekam magnet pada ragum, sesudah kita buat bidang
pedoman kita pindahkan pada cekam magnet.
2. Menggerinda Permukaan Vertikal
Untuk mengerinda dua permukaan vertical pada benda kerja berturut-turut sebagai berikut :
Pilih roda gerinda yang sisi-sisinya baik atau kalau tidak ada
perbaiki lebih dahulu permkaaan atau sisi roda gerinda yang ada dengan
menggunakan pengasah intan (diamond dresser).
Pasang benda kerja pada cekam magnet pada kedudukan yang sesuai untuk penggerindaan.
Periksa karatan benda kerja menggunakan dial indicator (jam ukur).
Atur pembatas otomatis gerak meja sesuai dengan langkah yang diinginkan.
Gerinda permukaan bagian belakang dengan menggunakan gerakan meja.
Pindah roda gerinda ke depan untuk menggerinda permukaan benda kerja bagian depan, periksa kedudukan benda kerja.
Gerinda sisi muka benda kerja dengan menggunakan gerakkan meja.
3. Menggerinda Pahat
Perriksa secara visual keadaan sudut potong, pertahankan jika sudah betul.
Pegang pahat dengan tangan kiri dan sangga (sokong) dengan tangan pada dudukan.
Pegang kepala pahat dengan tangan kanan dan gerakkan sehingga sisi
potong perlahan-lahan ke muka dank e belakang dan gerakkan pahat
melintang bidang roda gerinda.
Balikkan pahat dan gerinda sisi potong lain.
4. Menggerinda Bor:
Periksa secara visual keadaan sudut potong dan yakinkan apakah sudah betul atau masih memerlukan perbaikan.
Dukung mata bor kira-kira 40 mm dan ujung sisi potong dengan satu tangan dan pegang tangkai bor dengan tangan lain.
Tepatkan sisi potong bor pada roda sedemikian sehingga sejajar dengan bidang roda.
Tempatkan jari sedekat mungkin kepada ujung bor pada dudukan dan sisi potong sedikit menyentuh tepi roda.
Gunakan pendinginan untuk penggerindaan ini guna mencegah pemanasan lebih.
Berikan tekanan ringan ke muka dan gunakan dudukan sebagai titik
kendali, turunkan perlahan lahan tangan yanh memegang gagang bor pada
saat menekan mata bor. (SUMBER : DEDY RUSMADI, 1998)
1.6 ALAT-ALAT PERLENGKAPAN
1. Kaca Pelindung
Kaca pelindung ini harus di gunakan karena agar terhindar dari
kerusakan mata. Saat menggerinda suatu permukaan benda akan timbul
radiasi atau suatu permukaan benda akan timbul radiasi atau percikan
bunga api yang sangat keras, maka dari itu penggunaaan kaca pelindung
saat bekerja perlu digunakan.
2. Slop Tangan
Tangan merupakan bagian tubuh yang paling penting saat menggerinda.
Maka untuk bekerja dengan selamat dan hasil gerinda yang diharapkan
memuaskan maka disarankan memekai pelindung gerinda.
3. Masker
Selain kaca pelindung digunakan juga masker mulut supaya
serpihan-serpihan benda yang di gerinda dan loncatan bunga api bias
diantisipasi mengenai mulut.
4. Sepatu Besi
Benda-benda yang digerinda bukanlah benada ringan melainkan benda-benda
berat (logam) seperti besi, aluminium dan lain-lain. Jika suatu saat
benda barat itu jatuh lalu menimpa kaki, maka bisa di hindarkan